Jumat, 12 November 2010

do'a Sembuh Untuk Pade'ku

Allahumma Azibil ba'sa rabban naasi isyfi wa antasy syafii laa syifaa'a illa syifaa 'uka syifaa an laa yugodiru saqoma...
Ya Allah, ya Rabb Tuhanku dan juga Tuhan sekalian alam...
Engkau yang MAHA PENYEMBUH, Tak ada kesembuhan selain dari pa...da Engkau...!!!
Sembuhkanlah Pa'de kami Haji Karyoto bin Kartowiryo
Kesembuhan yang Sesungguhnya
Ya Allah Kesembuhan yang tidak diikuti oleh Efek samping lain...
Amiiien Ya Allah Ya Mujiib
Kabulkan permohonan kami Ya Allah Yang Maha Mengabulkan permohonan hambanya !

Kamis, 28 Oktober 2010

Hablum Minnanas


Faktor-Faktor Penting untuk Membina Hubungan

Seperti juga tumbuhan, hubungan perlu disemai, dipupuk, dan disirami. Kalau hanya dibiarkan, pastinya akan terbengkalai. Tahu-tahu, Anda baru sadar akibatnya ketika sudah telat. Si A atau si B yang biasanya ramah atau gampang dikontak, sekonyong-konyong 'menghilang' atau terasa seperti orang asing ketika bertemu.
Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, sadari bahwa Anda perlu:
  1. Belajar mendengarkan dua kali lebih banyak ketimbang berbicara. Itulah sebabnya orang dikaruniai dua telinga dan cuma satu mulut. Belajarlah mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan minat. Kalau Anda pemalu, atau tak berani mengeluarkan inisiatif topik, cobalah bertanya pada orang lain tentang mereka sendiri.
    Misalnya, kalau Anda ingin berlibur, korek ide-ide orang di sekeliling Anda tentang tempat-tempat yang akan mereka datangi kalau mereka akan berlibur. Percakapan pasti akan berlangsung dengan spontan, karena Anda melibatkan orang lain untuk memikirkan kepentingan mereka sendiri - meski sebenarnya untuk kepentingan Anda juga.
  2. Hubungan sebetulnya seperti gema. Bila Anda mengatakan A, maka yang akan Anda peroleh A juga. Kalau Anda berpikir positif terhadap orang lain, maka hal itu akan meningkatkan kemungkinan baginya untuk berpikiran terbuka terhadap Anda, dan pada gilirannya juga mencari nilai-nilai positif diri Anda sendiri. Tapi, kalau Anda gemar mencari sisi negatif seseorang, maka orang itu pun hanya akan mengingat keburukan Anda saja.
  3. Temukan hal-hal unik dari setiap orang.
    Yakinlah bahwa setiap orang itu unik. Semua respons dan reaksi akan berlainan bila latar belakang peristiwa tidak sama. Pelajari hal ini untuk membangkitkan minat Anda terhadap orang lain.
  4. Peroleh apa yang Anda inginkan dari orang lain.
    Untuk mendapatkannya, gunakan instrumen terpenting, yaitu kejujuran. Bukalah topeng Anda, yakinkan bahwa Anda punya alasan yang baik untuk menginginkan sesuatu dari seseorang. Lakukan semua itu dengan perilaku yang positif, dan mintalah sambil tersenyum. Pastikan bahwa senyum Anda tidak palsu !.
  5. Mengatasi semua konflik.
    Hampir semua konflik disebabkan kesalahpahaman. Penyebabnya adalah ketidaklancaran komunikasi. Yang satu tidak mendengarkan, atau yang lain tidak bisa mengungkapkan dengan jelas. Inilah cara termudah mengatasi konflik:
  • Berempati dengan pikiran mereka.
  • Biarkan mereka tahu perasaan Anda tentang situasi ini, dan lihat apakah Anda bisa berkompromi.
  • Ubah pandangan Anda terhadap mereka dengan mempertimbangkan latar belakang dan alasan mengapa mereka mengambil sikap tertentu. Refleksi seperti ini akan memberi banyak hal, misalnya, dengan adanya informasi tentang latar belakang, siapa tahu Anda juga akan melakukan hal yang sama bila berada pada situasi yang sedang mereka alami. Ini membuat pikiran menyalahkan orang lain akan menghilang dengan sendirinya.
  • Susun kembali pandangan hidup Anda supaya tidak sering berkonflik dengan orang lain.
  • Kalau semua gagal, berarti Anda memang tidak cocok hidup dengan orang-orang yang sering berkonflik dengan Anda. Hanya ada satu cara, jauhi mereka.
Trims ichwan Nanda

Mbah Maridjan


Subhanallah
Mbah Maridjan Ditemukan Meninggal Dunia dalam Posisi Sujud di Dapur


Jakarta - Hari ini 27 Oktober 2010 kita mendengar berita, Mbah Maridjan menjadi salah satu korban dari letusan Gunung Merapi Yogyakarta. Konon ia ditemukan meninggal dalam rumahnya di Dusun Kinahrejo dalam posisi bersujud. Mbah Marijan telah memberikan contoh terbaik kepada kita tentang bagaimana memegang komitmen dan tanggungjawab dalam menjalankan tugas yang diembannya sebagai penjaga Merapi.

Saya ingin mengajak kita mengenang dan memetik pelajaran mendasar dari sikap heroisme Mbah Maridjan dalam menghadapi letusan Gunung Merapi pada pertengahan tahun 2006 lalu. Saat itu ketika orang ramai-ramai turun dari lereng Merapi, Mbah Maridjan justru naik mendekati puncaknya. Tidak tanggung-tanggung, hanya berjarak 2 (dua) km dari kawahnya! Sosok tua bersahaja ini mencoba ikut 'menjinakkan' Merapi dengan caranya sendiri yang unik.

Mbah Marijan sebagai juru kunci Merapi begitu mencintai tugasnya dengan tetap memilih 'menjaga' Merapi dari dekat sekalipun pemerintah telah menghimbaunya untuk segera mengungsi. Bahkan seorang Gus Dur dan Gusti Joyo (Adik Sri Sultan HB X) juga tidak berhasil 'merayu'-nya turun. Banyak orang menyayangkan sikap Mbah Maridjan ini, tetapi tampaknya ia lebih menyayangi Merapi daripada harus ikut mengungsi. Setidaknya ada empat hal yang bisa kita catat dari sikap Mbah Maridjan tersebut.

Mbah Maridjan memberikan contoh kepada kita tentang bagaimana sebuah tanggung jawab yang dipegang teguh selama menjalankan tugas dan pekerjaannya. Seperti petugas pemadam kebakaran yang mempertaruhkan nyawa untuk memadamkan api, begitu pula Mbah Maridjan yang rela menantang maut demi menjalankan tugasnya sebagai juru kunci Merapi. Satu sikap yang belakangan tidak mudah ditemukan dalam diri pejabat publik kita. Saat ini banyak orang yang sudah tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya secara amanah. Anggota DPR yang tidur saat sidang atau bahkan tidak pernah menghadiri sidang, sipir penjara yang berkolusi membebaskan narapidana, polisi yang tidak menjaga letusan senjatanya, jaksa yang menjual tuntutan demi meraih ratusan juta bahkan miliaran rupiah, hakim yang tidak menjalankan tugas undang-undang untuk menghadirkan saksi penting, dan banyak lagi contoh drama pengingkaran tanggung jawab yang dimainkan oleh pejabat publik di negeri ini.

Mbah Maridjan juga memberikan motivasi kepada kita bagaimana sebuah keberanian diperlukan untuk 'melawan' kekuatan (baca:tekanan) yang tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakininya. Mungkin sebagian orang akan memberi label sebagai orang yang 'mbalelo, keras kepala, ngeyel, dsb'. Semua label tersebut salah besar bila dilekatkan kepada sosok Mbah Maridjan. Baginya mengungsi bukanlah jalan terbaik untuk terhindar dari bencana. Bila sebagian orang melihatnya sebagai bentuk irrasionalitas, justru sikap 'bertahan' Mbah Maridjan adalah yang paling rasional. Saat itu, sebagian besar masyarakat lereng Merapi enggan mengungsi karena khawatir akan kehilangan sumber penghidupan. Padi yang sedang mulai menguning, jagung yang mulai tampak ranum dan hewan ternak yang mulai beranak pinak adalah aset penyangga hidup mereka selama ini. Siapa yang akan menjamin aset tersebut tidak akan hilang atau dicuri orang apabila harus ditinggal mengungsi? Ini bukan soal mbalelo, keras kepala, atau ngeyel. Ini adalah soal bagaimana masyarakat Merapi harus bertahan hidup, tidak hanya dari bahaya letusan Merapi tetapi dari bahaya paceklik dan kemiskinan setelah Merapi meletus. Satu sikap yang sangat rasional bukan?

Selain itu Mbah Maridjan telah menjadi inspirasi kepada kita untuk bisa membedakan penggunaan kekuasaan pada tempatnya. Ketika itu, Ia hanya akan mau turun kalau diperintahkan oleh Raja Yogya yang memberinya tugas sebagai juru kunci. Sekalipun yang menyuruh Sri Sultan HB X, tetapi Mbah Maridjan meyakini bahwa saat itu kapasitasnya sebagai Gubernur DI Yogyakarta, sehingga ia tidak akan mengikuti himbauan tersebut karena mandatnya sebagai penjaga Merapi diperoleh dari Raja, bukan Gubernur. Sehingga dalam hal ini Mbah Maridjan sama sekali tidak merasa membangkang. Baginya ketetapan untuk tidak mengungsi dan bertahan di lereng Merapi adalah untuk membantu tugas pemerintah menyelamatkan warga.

Selamat jalan Mbah Maridjan, engkau telah memberikan contoh terbaik kepada kami tentang komitmen, konsistensi dan keteguhan hati.

http://www.detiknews.com/read/2010/10/27/073115/1476147/10/mbah-maridjan-ditemukan-meninggal-dunia-dalam-posisi-sujud-di-dapur?991101605

Selasa, 26 Oktober 2010

Mbah Marijan


Juru Kunci Gunung Merapi, Desa Kinahrejo Kec Cangkringan, Sleman Jogja

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH


YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya kan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu!

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia....

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu...

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanyakepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...


Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.


My Lovely Daddy ^^

Selasa, 11 Agustus 2009

WUJUDKAN MIMPI ANDA


Memang, mimpi bisa melecut semangat seseorang untuk menjadi seperti yang diimpikannya, hingga tak heran banyak orang yang berhasil meraih kesuksesan karena berawal dari sebuah mimpi. Tapi jangan salah, meski banyak yang berhasil mewujudkan mimpinya tidak sedikit juga yang gagal. Tak jarang kegagalan itu menyebabkan stress, down, depresi bahkan nyaris gila. Mengerikan bukan?Jangan cemas! Meski mewujudkan mimpi itu tidak mudah, ada cara untuk meraihnya. Jadi bagi Anda yang tengah bermimpi, apapun mimpi Anda, simak saja kiat untuk meraih mimpi berikut ini:
Bayangkan apa yang Anda impikan.Bayangkanlah seolah-olah Anda sudah menjadi seperti orang yang Anda impikan. Jika Anda bermimpi ingin jadi Pilot, bayangkanlah anda berada dalam pesawat dan mengemudikannya di udara diantara bentangan awan yang luas. Nikmati mimpi Anda tersebut. Imajinasi yang fantastis ini akan terus berkembang dan Anda memiliki kekuatan untuk meraihnya.
Fokuskan mimpi Anda.Jika Anda termasuk pemimpi dalam arti banyak yang Anda impikan, fokuskan pikiran Anda pada satu buah mimpi yang benar-benar Anda inginkan. Karena terlalu banyak yang Anda bias impikan hanya akan membuat Anda bingung meraihnya.Jangan abaikan instuisi.Walau harus realistis, sebaiknya Anda jangan mengandalkan perwujudan mimpi Anda pada hal yang bersifat fisik. Nggak ada salahnya jika Anda menuruti insuisi atau feeling Anda. Karena instuisi merupakan konsekuensi yang dapat diramalkan, jika Anda mampu menyeimbangkan energy sadar yang Anda miliki denganmimpi atau tujuan.
Singkirkan hambatan mimpi.Enyahkan segala sesuatu yang dapat menghambat mimpi Anda. Misalnya Anda harus membunuh tekanan mental yang membuat Anda cepat “down”, merubah sifat Anda yang pemalas atau memperbaiki sikap Anda yang suka emosional, dlsb.
Dukungan orang-orang terdekat.Percaya deh, dukungan orang-orang yang dekat di hati Anda cukup “mujarab” untuk member dukungan menjemput impian. Maka jangan sepelekan dukungan mereka. Jadikan dukungan itu sebagai modal untuk merealisasikan mimpi Anda.
Jangan mengharapkan suatu “keajaiban”.Mengharapkan keajaiban bahwa mimpi Anda dapat terwujud tanpa usaha keras, rasanya sia-sia saja. Lebih baik Anda mengatur rencana dan langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan untuk mewujudkan impian menjadi nyata. Kerja keras dan usaha maksimal jauh lebih baik daripada terus berharap bintang jatuh.
Pertahankan mimpi Anda.Jika Anda telah mengumpulkan semua hal yang diperlukan dalam meraih mimpi, pertahankanlah mimpi Anda hingga berhasil meraihnya. Jangan berhenti bermimpi sebelum Anda berhasil mewujudkannya.
Nah sudah siapkah Anda mewujudkan mimpi Anda?Ingat, jangan putus asa jika Anda sulit meraihnya. Jangan memenggal impian Anda ditengah jalan. Selamat meraih mimpi….!
sumbangan dr teman gue/Agustus/2009